banner liberdade
InternasionálNOTÍSIA IMPORTANTE / HEADLINE NEWS

PM Xanana bahas strategi perbatasan maritim di Ingris

376
×

PM Xanana bahas strategi perbatasan maritim di Ingris

Share this article

INTERNASIONAL, (LIBERDADETL.com) — Perdana Menteri (PM) Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmão bersama Penasihat Senior dan tim hukum untuk isu Perbatasan Darat dan Laut, mengadakan pertemuan strategis di London, Inggris, selama dua hari (19–20 September 2025). Tujuan pertemuan ini adalah untuk menjajaki strategi bagi Timor-Leste dalam mempertahankan posisinya dalam negosiasi dengan Indonesia mengenai Perbatasan Maritim, yang akan dimulai pada awal Desember 2025.

“Saya datang ke London bersama seluruh tim dari Kantor Perbatasan Maritim Timor-Leste, untuk bertemu dengan pengacara atau penasihat hukum. Agustus lalu, tim dari Republik Indonesia datang ke Dili untuk bertemu dengan tim Timor-Leste guna memulai pembahasan mengenai Perbatasan Maritim,” ujar PM Xanana Gusmão usai pertemuan.

Negosiasi formal pertama akan berlangsung pada awal Desember 2025. Oleh karena itu, selama dua hari di London, tim Timor-Leste dan penasihat hukum telah melakukan diskusi yang mendalam untuk memastikan bahwa posisi Timor-Leste selaras dengan hukum internasional.

Xanana Gusmão juga mengapresiasi kontribusi penting Michael Charles Wood dari Inggris, beserta para akademisi lain yang baru-baru ini membantu Timor-Leste. Kini, mereka terus berkontribusi, termasuk dalam kasus-kasus lain, dan akan kembali ke Timor-Leste untuk mendampingi proses negosiasi dengan Indonesia.

“Selama dua hari, kami bertemu untuk membahas dan melihat dengan jelas apa yang dapat dipertahankan Timor-Leste ketika memasuki negosiasi dengan Indonesia pada awal Desember,” tegas Xanana.

Pemerintah Timor-Leste sedang dalam tahap persiapan negosiasi perbatasan laut. Atas nama Presiden Republik dan rakyat Timor-Leste, PM Xanana menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para ahli internasional yang telah memberikan dukungan penting selama proses negosiasi dengan Australia. PM juga menyatakan keyakinannya bahwa dukungan tersebut akan terus berlanjut ketika Timor-Leste menghadapi negosiasi dengan Indonesia.

Firma hukum internasional DLA Piper, yang berkantor di lebih dari 40 negara di Amerika, Asia-Pasifik, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah, terus memberikan bantuan kepada TL. DLA Piper sendiri dibentuk pada tahun 2005, melalui penggabungan tiga firma hukum: Gray Cary Ware & Freidenrich LLP (San Diego), Piper Rudnick LLP (Baltimore), dan DLA LLP (Inggris).

(Média GPM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!